Minim Sentimen Positif, Rupiah Stagnan di Rp13.529/USD

JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Selasa (21/11/2017) berakhir stagnan di pasar spot. Mata uang NKRI di indeks Bloomberg ditutup di level Rp13.529 per USD, sama dengan penutupan hari Senin kemarin.

Pagi tadi, rupiah dibuka melemah 5 poin atau 0,04% menjadi Rp13.534 per USD. Sepanjang Selasa ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp13.524-Rp13.550 per USD.

Senada dengan itu, rupiah juga ditutup stagnan di data Yahoo Finance pada Selasa petang ini. Rupiah berada di posisi Rp13.533 per USD sama dengan penutupan perdagangan Senin lalu. Pagi tadi rupiah dibuka menguat 2 poin di level Rp13.531 per USD dan hari ini bergerak di Rp13.530-Rp13.545 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada Selasa ini berakhir di level Rp13.555 per USD, terdepresiasi 14 poin dari posisi pagi di Rp13.541 per USD.

Tidak adanya sentimen positif di dalam negeri, membuat rupiah gagal mengambil untung atas melemahnya dolar AS. Agenda ekonomi paling dekat adalah awal Desember, dimana BPS akan mengumumkan data inflasi bulan November.

Melansir dari Reuters, indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang turun 0,1% ke 94,029, setelah pekan ini sempat berada di level puncak 94,104, tertinggi sejak 14 November 2017.

Sepinya kalender ekonomi AS menjelang libur Thanksgiving pada Kamis depan menjadi penyebab. Dan investor sedang menunggu pidato Ketua The Fed Janet Yellen dan risalah pertemuan The Fed bulan November yang akan dirilis Rabu besok.

Alhasil, euro rebound 0,1% menjadi USD1,1739 dan yen menguat sedikit terhadap USD ke level 112,59. Sementara itu euro stabil pada petang ini terhadap yen di 132,15 yen.